Tanda Kekasaran Permukaan dan Tanda Pengerjaan

Sabtu, 28 September 2013

Oleh : Rizal Nur Ikhwani
Mahasiswa FKIP Universitas Sebelas Maret




Tanda Kekasaran Permukaan dan Tanda Pengerjaan

A.      Pendahuluan
Konfigurasi permukaan yang mencakup antara lain kekasaran permukaan dan arah bekas pengerjaan (tekstur), memegang peranan penting dalam perencanaan suatu elemen mesin, yaitu yang berhubungan dengan gesekan, keausan, pelumasan, tahanan kelelahan, kerekatan suaian, dan sebagainya. Konfigurasi permukaan yang diminta perencana harus dinyatakan dalam gambar, menurut cara-cara yang sesuai dengan standar. Kekasaran permukaan adalah penyimpangan rata-rata aritmetik dari garis rata-rata profil, yang selanjutnya disebut nilai kekasaran (Ra).
Nilai kekasaran rata-rata aritmetik telah diklasifikasikan oleh ISO menjadi 12 tingkat kekasaran, dari mulai N1 sampai dengan N12. Untuk penunjukan pada gambar mengenai spesifikasi kekasaran ini dapat dituliskan langsung nilai Ra-nya, atau tingkat kekasarannya.


                                      Tabel 1. Nilai Kekasaran dan Tingkat Kekasaran
B.    Memilih Nilai Kekasaran Permukaan
Nilai kekasaran permukaan suatu elemen ditentukan menurut fungsinya, sedangkan untuk mencapainya bergantung pada kemampuan proses pengerjaan manual atau pemesinan di tempat produksi. Pilihlah nilai kekasaran sekasar mungkin, sehalus yang diperlukan. Makin halus permukaan yang diminta, semakin mahal biaya pengerjaannya.

C.    Penunjukan Nilai Kekasaran dan Arah Bekas Pengerjaan
1.         Simbol Dasar Penunjukan
Simbol dasar (Gambar 1a) terdiri atas dua garis yang membentuk sudut 60° dengan garis yang tidak sama panjang. Garis sisi kiri minimal 4 mm dan garis sisi kanan dua kali garis sisi kiri. Ketebalan garis disesuaikan dengan besarnya gambar, biasanya diambil tebal garis 0,35 mm.

                                 Gambar 1. Simbol Kekasaran Permukaan
Apabila pengerjaan pada permukaan menggunakan mesin, simbol dasarnya ditambah garis sehingga membentuk segitiga sama sisi (Gambar 1b). Sementara itu, simbol menurut Gambar 1c digunakan untuk menunjukkan bahwa kekasaran permukaan dicapai tanpa membuang bahan.

2.         Simbol dengan Tambahan Nilai Kekasaran dan Perintah Pengerjaan
Pengertian simbol yang disertai nilai kekasaran ditunjukkan pada Tabel 5, sedangkan Tabel 6 menjelaskan pengertian simbol yang disertai perintah pengerjaan

Tabel 2. Simbol dengan Tambahan Kekasaran


Tabel 6. Simbol dengan Tambahan Perintah Pengerjaan
 




      Tanda pengerjaan pada umumnya dibuat seperti gambar  
 
3.         Simbol Arah Bekas Pengerjaan (Tanda Pengerjaan)
Arah bekas pengerjaan dapat dituliskan dengan simbol seperti yang ditunjukkan pada Tabel 7. Maksud dari penunjukan arah bekas pengerjaan ini adalah untuk memastikan segi fungsional permukaan yang bersangkutan, misalnya mengurangi gesekan, wujud tekstur yang menarik, dan sebagainya.

Tabel 7. Simbol Arah Bekas Pengerjaan

 


 Contoh penggunaan pada gambar: 
 
Gambar 3. Contoh Penunjukan Simbol dan Huruf pada Gambar




Gambar 4. Bagian dongkrak ulir yang dilengkapi tanda kekasaran

Daftar Pustaka:
Tim Fakultas Teknik Universitas Yogyakarta. 2004. Gambar Teknik Mesin Dasar. Yogyakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional.


Share this article :

7 komentar:

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. SMK Murni 1 Surakarta - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Inspired by Sportapolis Shape5.com
Proudly powered by Blogger