Sistem Pengapian Kondensator ( CDI ) dan Cara Kerjanya

Selasa, 07 Mei 2013





Sistem pengapian kondensator ( Kapasitor ) atau biasa disebut CDI dari bahasa Inggris yaitu Cpacitor Discharge Ignition merupakan salah satu jenis sistem pengapian pada kendaraan bermaotor yang memanfaatkan arus pengosongan muatan ( Discharge Current )dari kondensator yang gunanya mencatudaya Kumparan Pengapian ( Ignition Coil ).

Pada sistem pengapian magneto terdpat beberapa kekurangan yaitu :



  • Kumparan pengapian yang dipakai haruslah memiliki nilai induktansi yang besar, sehingga unjuk kerjanya diputaran tinggi mesin kurang memuaskan.
  • Bentuk fisik kumparan pengapian yang dipakai relatif besar.
  • Pemakaian kontak pemutus ( breaker contact ) menuntut perwatan dan penggantian komponen tersendiri.
  • Membutuhkan pencatudaya yang mempunyai keluaran dengan beda potensial listrik yang relatif rendah dan Kuat arus listrik yang relatif besar. Hal ini menuntut pemakaian komponen penghubung yang mempunyai nilai Resistansi serendah mungkin.




Walaupun pada nantinya dikembangkan sistem pengapian transistor atau TSI ( Transitorized Switching Ignition ) atau TCI ( Transistor Controlled Ignition ) yang menggunakan Transistor untuk menggantikan kontak pemutus, perlahan-lahan kurang diminati seiring dengan kemajuan teknologi.



CARA KERJA



 

Awalnya sebuah pencatudaya akan mengisi muatan pada kondensator dalam bentuk arus listrik searah sampai mencapai beberapa ratus volt. selanjutnya sebuah pemicu akan diaktifkan untuk menghentikan proses pengisian muatan kondensator, sekaligus memulai proses pengosongan muatan kondensator untuk mencatudaya kumparan pengapian melalui sebuah saklar elektronik.

Karena bekerja secara elektronik, sebagian komponenya merupakan komponen-kompnen elektronik yang ditempatkan pada Papan Rangkaian Tercetak atau Printed Circuit Board ( PCB ), lalu dibungkus dengan bahan khusus agar terlindungi dari kotoran, uap, cairan maupun panas. banyak orang menyebutnya Modul CDI ( CDI Module ), Kotak CDI ( CDI Box ) atau CDI saja.

Berdasarkan pencatudayanya, sistem pengapian CDI terbagi menjadi 2 jenis, yaitu :



  • Sistem pengapian CDI AC yang merupakan dasar dari sistem pengapian CDI, dan menggunakan pencatudaya dari sumber Arus Listrik Bolak-balik ( Dynamo AC/ alternator ).
  • Sistem pengapian CDI DC yang menggunakan pencatudaya dari sumber arus listrik searah misalnya : dinamo DC, Battere atau ACCU.



BAGIAN-BAGIAN SISTEM PENGAPIAN PADA KENDARAAN



Berikut adalah bagian-bagian yang bisa ditemui atau mungkin beberapa diantaranya kadang-kadang tidak dipakai karan suatu hal didalam suatu sistem pengapian CDI adalah :

  • Kumparan Pengisian ( Charging Coil )
  • Kumparan Pemicu ( Trigger/Pulser Coil )
  • Penyearah ( Rectifier )
  • Batterai ( Battery )
  • Sekering ( Fuse )
  • Konci Kontak ( Contact Switch )
  • Kondensator ( Capacitor )
  • Saklar Elektronik (Elektronic Switch )
  • Pengatur/ penyetabil Tegangan ( Voltage Regulator/ Stabilizer )
  • Transformator penaik tegangan ( Voltage step up transformer )
  • Pengubah tegangan ( Voltage Converter/ Inverter )
  • Pelipat Tegangan ( Voltage Multiplier )
  • Kumparan pengapian ( Ignition Coil )
  • Kabel Busi (Spark Plug Cable )
  • Busi ( Spark Plug )
  • Sistem Pengawatan ( Wiring system )
  • Jalur Bersama ( Common Line )

CATATAN



Ada banyak ragam modul CDI dibuat, pada dasarnya harus memenuhi kebutuhan yang diminta oleh kumparan pengapian dan secara tidak langsung harus menunjang pembakaran seoptimal mungkin, dengan cara mengatur besarnya arus, tegangan dan durasi dari proses pengisian dan pengosongan muatan kondensator. Hal ini menentukan besarnya pasokan daya untuk kumparan pengapian dan juga Pewaktuan pengapian ( Ignition Timing ).


[Sumber]

Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. SMK Murni 1 Surakarta - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Inspired by Sportapolis Shape5.com
Proudly powered by Blogger